Kisah Hidup Hellen Keller

Posted by Pend. Luar Biasa

Kisah Hidup Helen Keller Hellen Adam Keller lahir sebagai anak yang sehat di Tuscumbia,Alabama, Amerika serikat pada 27 Juni 1880 disuatu tempat yang dikenal dengan nama “Ivy Green”. Dari ayahnya, ia merupakan keturunan Alexander Spottswood seorang gubernur colonial dari Virginia yang juga memiliki hubungan dengan keluarg-keluarga pahlawan Utara Amerika. Dari ibunya, ia memiliki hubungan darah dengan keluarga-keluarga new England termasuk Hales, Everetts dan Adamses. Ayahnya bernama Kapten Arthur Keller, seorang editor surat kabar North Alabamian. Kapten Arthur Keller juga memiliki ketertarikan yang kuat kepada kehidupan public dan merupakan orang yang berpengaruh dilingkungannya. Pada tahun 1885 dibawah administrasi Cleveland, ia diangkat menjadi Marshal untuk Alabama Utara.

Penyakit yang menimpa Helen keller pada saat berumur 19 bulan membuat ia menderita tuli dan buta sebelum ia mengetahui cara membaca dan menulis. Pada saat itu ia diduga mengidap demam otak dan mungkin saja sekarang lebih tepatnya dikenal dengan nama demam scarlet. Karena penyakitnya sejalan bersama pertumbuhannya, ia menjadi anak yang liar dan tidak patuh serta tidak mengenal dengan jelas dunia yang ada disekelilingnya.

Berhaji walau dalam keterbatasan fisik

Posted by Pend. Luar Biasa

Semangat berhaji walau cacat 
LONDON (Berita SuaraMedia) – Perjalanan ibadah ziarah Haji – sebuah kewajiban keagamaan yang setiap Muslim dewasa harapkan dilakukan sekali seumur hidup mereka – dapat menjadi sebuah tantangan yang berat.
Namun halangan-halangan secara tak terbatas lebih besar bagi para Muslim dengan keterbatasan fisik yang memilih untuk melakukan perjalanan spiritual tersebut.

Lebih dari dua juta Muslim turun ke Mekkah, di bagian barat Arab Saudi, untuk ibadah keagamaan tahunan tersebut.

Koresponden kantor berita BBC World Service's Heart and Soul, Meena Bakhtash berbicara kepada sebuah jangkauan Muslim dengan keterbatasan fisik tentang pengalaman ibadah Haji mereka.
Betty Hasan Amin seorang wanita yang mengalami kelumpuhan karena sebuah kecelakaan pada usia 17 tahun yang semula menyatakan niatnya untuk melakukan ibadah Haji pada tahun 1980 namun pada saat itu 12 tahun sebelumnya, sebenarnya wanita tersebut dapat pergi melakukan ibadah tahunan tersebut.
"Tepat dari awal, pada saat itu adalah sebuah perjuangan karena ketika saya mendekati pintu masuk, salah satu dari penjaga gedung mulai mengusir saya seolah-olah saya adalah sebuah lalat. Ketika saya berusaha untuk memutarinya, ia meloncat ke belakang di depan saya lagi."
Wanita tersebut kemudian berkata kepada dirinya sendiri, "Saya telah menjadi lumpuh selama 26 tahun, jangan biarkan siapapun mengambil hakmu dari dirimu untuk melakukan ibadah Haji."
Apapun masalah penjaga tersebut, wanita tersebut sudah bertekad untuk menjatuhkan penghalang apapun.
"Saya tidak dapat memutari Ka'bah dengan kursi roda saya jadi saya mempersiapkan membawa sebuah keranjang digendong tinggi oleh enam saudara laki-laki Nigeria dan mereka berlari mengelilingi Ka'bah tujuh kali."

Semangat Muslimah yang memiliki keterbatasan

Posted by Pend. Luar Biasa


Keterbatasan kemampuan tubuh ternyata memberi kelebihan dalam tekad dan semangat berusaha. Berbekal keahlian menyulam, menjahit dan ketrampilan lainnya sekelompok perempuan penyandang cacat maju ke arena persaingan pasar dengan membentuk kelompok usaha bersama (KUB) Anggrek di Dusun Ketiron, Desa-Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Barat. Dalam dua tahun saja, setiap bulan kelompok usaha ini sudah mampu mengirimkan 8.000 jilbab ke Jakarta, Surabaya serta kota-kota lainnya.

Al-Qur'an Semangat Hidupku

Posted by Pend. Luar Biasa


Al Qur'an Braille untuk para Tuna Netra

Al Qur'an Braille semangat para penyandang Tuna Netra





Kalau saja mereka dengan segala keterbatasan fisik dan materi mau belajar Al Qur'an, lalu bagaimana dengan kita yang memiliki penglihatan yang sempurna ? Kekurangan fisik tidak menghalangi untuk dapat berprestasi. Setidaknya itulah kesan yang nampak setelah melihat penampilan Umi Maktum Voice. Dua orang personil UMV tampil memukai para penonton. Meskipun tidak memiliki kemampuan melihat, Solehudiin dan Yayan mampu menyanyikan syair-syair indah.